Selamat dan semangat pagi anak-anak kelas 7F-H SMPN 20 Surakarta.
Salam Sehat, Salam Sukacita dan selalu bahagia.
Bertemu kembali dengan bu Kris pada pembelajaran jarak jauh mapel IPS.
Pada pertemuan ini kita akan melanjutkan pelajaran minggu lalu tentang Kehidupan masyarakat Indonesia, dan saat ini kita akan belajar tentang Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Sebelum kita belajar mari kita berdoa lebih dahulu agar kita dimampukan Tuhan untuk memahami apa yang kita pelajari.
Kemudian siapkan buku paket dan bacalah hal :263 – 274. dan Pelajari rangkuman materi dibawah ini.
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
1. Kerajaan Samudera Pasai
Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berlokasi di Aceh. kerajaan ini didirikan oleh Merah Silu yang kemudian menggunakan gelar berbahasa Arab, Malikul Saleh, pada tahun 1267.
Puncak kejayaan Samudera Pasai ini berada pada masa pimpinan sultan Sultan Mahmud Malik Az-Zahir. Pada masa pimpinannya, Pasai menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara dan menggunakan koin emas sebagai mata uangnya.
Masa kejayaan ini berakhir ketika masa kekuasaan sultan berikutnya, dimana kerajaan Samudera Pasai diserang oleh kerajaan Majapahit dan menjadi satu wilayah.
Kerajaan ini kemudian jatuh total setelah diserang Portugis pada tahun 1521 yang kemudian menjadi wilayah Kesultanan Aceh
2. Kerajaan Demak
Sumber gambar: Pariwisata-Demak
Kerajaan Demak dimulai saat runtuhnya kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Ketika berita runtuhnya kerajaan tersebut menyebar, beberapa daerah yang berada di bawah naungan kekuasaan Majapahit akhirnya melepaskan dir, Demak salah satunya.
Pada tahun 1518, kerajaan Demak pun didirikan oleh Raden Patah, putra Brawijaya yang merupakan raja terakhir Majapahit.
Berkat dukungan dari para Wali Songo, kerajaan Demak ini menjadi besar dalam kurun waktu yang singkat.
Runtuhnya kerajaan Demak ini terjadi ketika masa pimpinan Trenggana dimana terjadinya perebutan kekuasaan yang memunculkan pemberontakan. Kekuasaan kerajaan Demak berakhir setelah Jaka Tingkir memindahkan kekuasaan ke Pajang.
3. Kerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1514, dan berhasil menguasai beberapa daerah di sekitarnya.
Kerajaan ini kemudian mengalami masa ekspansi dan pengaruh terluas di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda dimana Aceh menaklukan Pahang yang merupakan sumber timah utama.
Kemunduran kerajaan Aceh Darussalam ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang diantaranya semakin menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatra dan Selat Malaka yang ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tiku, Tapanuli, Mandailing, Deli, Barus serta Bengkulu.
4. Kerajaan Banjar
Sumber gambar: Travel-Dreams
Bermula ketika Raden Samudera, mendapatkan wasiat dari Raja Negara Daha untuk menggantikan posisinya.
Hal tersebut mengancam keselamatannya karena perselisihan mendapatkan jabatan yang membuat Raden Samudera melarikan diri.
Pangeran Tumenggung, Raja Negara Daha selanjutnya, melakukan penyerangan ke Bandarmasih.
Pangeran Samudera, dibantu kerajaan Demak, berhasil menahan serangan tersebut yang kemudian menyebabkan Pangeran TUmenggung menyerahkan kekuasaan Negeri Daha kepada Pangeran Samudera.
Pangeran Samudra pun mendirikan kerajaan Banjar yang merupakan kerajaan Islam pertama di Kalimantan Selatan pada tahun 1520.
5. Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram didirikan oleh Panembahan Senapati pada tahun 1586. Pada awalnya, kerajaan ini berada di wilayah teritorial Kerajaan Pajang, yang kemudian menundukkan dan menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, sebagai hasil dari perjanjian Giyanti, kerajaan Mataram pun terbagi menjadi dua kekuasaan, yaitu Nagari Kasunanan Surakarta dan Nagari Kasultanan Ngayogyakarta pada tahun 1755 yang menandai berakhirnya kerajaan Mataram.
6. Kerajaan Maluku ( Kerajaan Ternate dan Tidore )
Dikenal juga sebagai Kesultanan Ternate, kerajaan Maluku merupakan salah satu dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara yang masih ada sampai sekarang.
Kerajaan ini didirikan oleh Baabullah Mashur Malamo pada tahun 1257 dan memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara berkat perdagangan rempah dan kekuatan militernya.
Sedangkan kerajaan Tidore dibawah pemerintahan Sultan Nuku.
Kini, tahta kesultanan tengah dijabat oleh Sultan Syarifuddin Bin Iskandar Muhammad Djabir Sjah yang menjabat sejak tahun 2016 lalu.
7. Kerajaan Gowa – Tallo ( Makasar )
Kerajaan Gowa dan Tallo merupakan kerajaan2 dan kesultanan yang berpusat di daerah Sulawesi Selatan, di ujung selatan dan pesisir semenanjung yang memiliki mayoritas penduduk suku Makassar.
Kerajaan Gowa dan Tallo bergabung bergabung ketika agama Islam dibawa oleh seorang ulama bernama Dato Ri Bandang pada tahun 1605.
Rajanya oleh Karaeng Tunigallo dengan gelar Sultan Alauddin, Dan karaeng Mattoaya sebagai dari Tallo sebagai Perdana Menterinya.
Masa Sultan Hasanuddin dan mencapai puncak kejayaan dari perdagangan rempah-rempah dan berkembang sebagai kerajaan Maritim.
Karena perlawanannya terhadap VOC yang ingin menguasai perdagangan rempah-rempah di Makasar dia mendapat julukan “Ayam jantan dari timur”
8. Kerajaan Banten
Banten awalnya merupan wilayah kerajaan Sunda, setelah direbut oleh kerajaan Demak , Banten menjadi menjadi wilayah kekuasaan kerajaan Demak.
Fatahillah membangun Banten menjadi pusat penyebaran Islam dan pusat perdagangan.
Tahun 1552 Banten melepaskan diri dari kerajaan Demak dan berdiri sebagai kerajaan dibawah pemerintahan Sultan Hasanuddin.
Raja yang terkenal Sulran Ageng Tirtayasa.