Minggu Ke-15

Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi : Masuknya Bangsa Barat Ke Indonesia

Pengampu : E. Kustiningsih, S.Pd

 

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Selamat pagi anak-anak, semoga pagi ini kalian semua dalam keadaan baik, sehat dan tetap semangat dalam belajar. Pada pertemuan hari ini Bu Endah akan melanjutkan materi yang ibu sampaikan minggu lalu tentang masuknya Bangsa Barat Ke Indonesia. Pada pertemuan minggu ke-13 bu Endah menjelaskan sampai masuknya Bangsa portugis dan spanyol ke Indonesia, sekarang akan ibu lanjutkan masuknya bangsa Inggris dan Belanda ke Indonesia.

Kekuasaan Bangsa Inggris

Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, sekitar tahun 1607 telah terjadi perpindahan penduduk secara besar-besaran dari Inggris ke Amerika Utara. Berikut merupakan orang-orang yang melakukan penjelajahan samudera untuk mencari tempat baru di dunia timur, yaitu:

  1. Sir Francis Drake (Sekitar tahun 1540 – 1596)

Laksamana Muda Sir Francis Drake adalah seorang pelaut kapal perang, seorang navigator, pahlawan angkatan laut, seorang politikus, dan insyinyur sipil berkebangsaan Inggrispada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. Ia merupakan orang Inggris pertama yang mengelilingi bumi, dari tahun 1577 masehi sampai dengan tahun 1580 masehi. Sepulangnya Ia dilantik oleh Ratu Elizabeth I menjadi seorang ksatria. Ia juga merupakan wakil pimpinan Armada Inggris yang mengalahkan Armada Spanyolpada tahun 1588 masehi.

2. Sir James Lancaster

Pada pelayaran tahun 1591, Lancaster berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang. Ia sampai di Inggris pada tahun 1594 Masehi. Pada bulan Juni tahun 1602 Masehi, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan langsung melanjutkan perjalanannya menuju Banten. Di Banten, Dia mendapatkan izin untuk mendirikan kantor dagang.

3. Sir Henry Middleton

Sir Henry Middleton adalah seorang berkebangsaan Inggris yang hidup pada tahun 1604 Masehi. Disaat itu Ia membawa 4 kapal tua ke Nusantara (Ternate, Tidore, Ambon dan Banda). Dua kapal pulang membawa lada, namun salah satu kapal tersebut tenggelam. Dua kapal yang lain berlayar sampai di Kepulauan Maluku dan bisa pulang membawa rempah-rempah. Kesuksesan Beliau ikut mendorong berdirinya Maskapai Dagang Inggris atau East-India Company (EIC).

4. William Dampier

William Dampier adalah seorang bajak laut, seorang kapten laut, seorang penulis, dan penyelidik ilmiah berkebangsaan Inggris. Dia merupakan orang Inggris pertama yang menjelajahi atau memetakan bagian-bagian New Holland (Australia) dan Pulau Papua. Dia adalah orang pertama yang mengitari dunia sebanyak tiga kali. Pada tahun 1688 berhasil mendarat di Australia kemudian melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara yaitu daerah Nusantara.

4. James Cook

James Cook adalah seorang penjelajah dan navigator Inggris. Ia mengadakan tiga perjalanan ke Samudera Pasifik dan berhasil menentukan garis-garis pantai utamanya. James Cook adalah orang Eropa yang mengunjungi Hawai. Selain itu, Dia juga orang Eropa kedua yang berhasil mencapai Selandia Baru (setelah Abel Tasman) dan Ia juga berhasil menemukan garis pantainya. Pada tahun 1770 Masehi, James Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771 Masehi. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.

Awal abad ke-17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604 Masehi. Menurut catatan sejarah, sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604 Masehi, EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya ialah di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar. Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi aramada dagang barat lainnya di Indonesia, seperti Belanda. Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di India. Mereka berhasil membangun kota-kota perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan Bombay.

Kekuasaan Bangsa Belanda

Biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari Portugis di pusat pasar Lisabon. Namun setelah Lisabon dikuasai Spanyol, Belanda mencari jalan menuju daerah penghasil rempah-rempah.

Walaupun Portugis berusaha merahasiakan jalan ke pusat penghasil rempah-rempah, tetapi Belanda berhasil menyusul Portugis dan Spanyol. Berikut merupakan beberapa tokoh penjelajah samudera dari Bangsa Belanda, antara lain sebagai berikut:

  1. Cornelis de Houtman

Cornelis de Houtman adalah seorang penjelajah Belanda yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa k eIndonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Saat itu Bangsa Portugis mempunyai monopoli terhadap perdagangan tersebut, dan perjalanan Cornelis de Houtman adalah kemenangan simbolis bagi pihak Belanda, meski perjalanan tersebut berlangsung buruk.

Pada tahun 1592 Masehi,Cornelis de Houtman dikirim oleh para pedagang Amsterdam ke Lisboa untuk menemukan sebanyak mungkin informasi mengenai Kepulauan rempah-rempah. Pada saat de Houtman kembali ke Amsterdan, Jan Huygen van Linschotenjuga kembali dari India. Para pedagang tersebut memastikan bahwa Banten merupakan tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. Pada tahun 1594 Masehi, Mereka mendirikan compagnie van Verre(yang artinya Perusahaan jarak jauh), dan empat buah kapal meninggalkan Amsterdam yaitu bernamaAmsterdamHollandiaMauritiusdan Dyfken pada tanggal 2 April 1595.

Sejak awal perjalanannya para kru dari empat kapal ini sudah dipenuhi masalah. Penyakit sariawan merebak hanya beberapa minggu setelah pelayaran dimulai akibat kurangnya makanan. Pertengkaran di antara para kapten kapal dan para pedagang menyebabkan beberapa orang terbunuh atau juga dipenjara di atas kapal. Di Madagaskar, dimana sebuah perhentian sesaat direncanakan, masalah lebih lanjut menyebabkan kematian lagi, dan kapal-kapalnya bertahan di sana selama enam bulan. Teluk di Madagaskar yang merupakan tempat mereka berhenti kini dikenal sebagai Kuburan Belanda.

Pada 27 Juni 1596, ekspedisi de Houtman tiba di Banten. Hanya 249 orang yang tersisa dari pelayaran awal. Penerimaan penduduk awalnya bersahabat, tapi setelah beberapa tabiat kasar yang ditunjukkan awak kapal Belanda, Sultan Banten bersama dengan petugas Portugis di Banten mengusir kapal Belanda tersebut. Ekspedisi de Houtman berlanjut ke utara pantai Jawa. Kapalnya takluk ke pembajak. Beberapa tabiat buruk berujung ke salah pengertian dan kekerasan di Madura yaitu seorang pangeran di Madura terbunuh, beberapa awak kapal Belanda ditangkap dan ditahan sehingga de Houtman membayar denda untuk melepaskannya.

Kapal-kapal tersebut lalu berlayar ke Bali dan bertemu dengan Raja Bali. Mereka akhirnya berhasil memperoleh beberapa pot merica pada 26 Februari 1597. Kapal-kapal Portugis melarang mereka mengisi persediaan air dan bahan-bahan di St.Helena. Dari 249 awak, hanya 87 yang berhasil kembali. Cornelis de Houtman tewas dalam perjalanan keduanya di atas geladak kapal di Aceh saat pertempuran dengan pasukanInong Baleeyang dipimpin Laksamana Wanita bernama Malahayati tanggal 11 September 1599 dalam pertempuran satu lawan satu.

 

  1. Jacob van Neck

Jacob van Neck berhasil mendarat di Banten pada 28 November 1598 dan berhasil mendapatkan rempah-rempah yang banyak. Sehingga banyak pedagang Belanda yang datang ke Indonesia. Atas usulan Johan van Oldenbarnevelt dibentuklah kongsi dagang Belanda pada 20 Maret 1602 yang bernama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC). VOC dipimpin oleh Gubernur Jenderal, sebagai Gubernur Jenderal yang pertama yaitu Gubernur Jenderal Pieter Both pada tahun 1609. Kemudian diganti oleh Gubernur Jenderal Jan Pieter Zoon Coen tahun 1617.

Tujuan dari pembentukan kongsi dagang ini adalah menghindarkan persaingan yang tidak sehat antarpedagang Belanda sendiri, memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan pedagang-pedagang Eropa lain misalnya East India Company (EIC), membantu pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol yang menguasainya, melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.

Dalam menjalankan tugasnya, VOC memiliki hak khusus yaitu hak oktroi (hak untuk dapat bertindak sebagai negara sendiri). Hak tersebut meliputi kegiatan memonopoli perdagangan, memiliki tentara sendiri dan mendirikan benteng-benteng, mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri, mengangkat pegawai dari kalangan Belanda atau pribumi, membuat peradilan sendiri, memerintah di negeri jajahan.

Setelah berkuasa ± 200 tahun, VOC mengalami kebangkrutan dan dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Hal ini disebabkan kas VOC kosong, pegawai VOC korupsi, banyaknya biaya untuk perang, tidak mampu bersaing dengan kongsi dagang lain, serta adanya perdagangan gelap.

Ini dulu yang ibu sampaikan, untuk lebih jelasnya Simaklah video Bu Endah dibawah ini

Terimakasih atas perhatian kalian, jumpa lagi pekan depan.

Wasalamu’alaikum Wr.Wb

 

 

Leave a Reply