Bab 5 Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat
A. Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat
Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu.
Pada puisi rakyat terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait.
Selain itu juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima.
Puisi rakyat termasuk kategori puisi lama, meliputi pantun, syair dan gurindam.
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India, yang sarat nilai agama dan moral.
Ciri gurindam adalah:
terdiri atas dua baris dalam sebait.
tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
merupakan satu kesatuan yang utuh.
baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua.
gurindam biasanya berisi nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Fungsi pantun adalah mendidik sambil menghibur.
Ciri-ciri pantun
Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Syair adalah salah satu puisi lama, dengan cirri-ciri:
Setiap bait terdiri dari empat baris.
Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
Bersajak a-a-a-a.
Semua baris adalah isi.
Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
B. Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat
Dengan membaca puisi rakyat kita dapat memahami isi yang berupa nilai-nilai luhur warisan nenek moyang.
Melalui membaca puisi rakyat kita dapat menyimpulkan makna dan nilai yang terkandung di dalamnya.
C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat
Pada saat menelaah puisi rakyat dari segi bentuk dan bahasa, yang harus dilakukan adalah menelaah:
ragam pola pengembangan pantun serta struktur pantun.
struktur dan bahasa gurindam, serta struktur dan aspek kebahasaan pada syair.
D. Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis
Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut ini.
Tentukan ide yang akan disampaikan (kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi sukses).
Menata ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir yang berbeda).
Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.
Membuat larik sampiran dari benda/kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.
Menata kembali kalimat/larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.
Menata pantun secara logis.
Langkah membuat gurindam dan syair hampir sama dengan langkah membuat pantun hanya saja perlu disesuaikan dengan syarat gurindam dan syair.