Semangat pagi anak-anak!

Rongpulska: Tetap semangat, berprestasi, luar biasa….
Bagaimana kabar hari ini?
Baik-baik saja dan sehat selalu kan….
Alhamdulillah semoga kita selalu sehat wal afiat.
Minggu yang lalu kita sudah membahas BAB 3 Menulis Teks Eksposisi.
Masih ingat anak-anak….?
Pada pembelajaran hari ini, kita akan membahasan soal/kegiatan BAB 4 Indahnya Berpuisi.
Masih semangat anak-anak….?
Kegiatan 4.1 ( Halaman 93 )
1. Teks itu dikatakan sebagai puisi karena mengungkapkan pikiran dan perasaan penulis dengan
menggunakan kata-kata yang indah.
2. Teks itu mengungkapkan perasaan kagum. Karena diungkapkan dengan kata-kata tak terucapkan.
3. Keindahan yang tampak pada rangkaian kata di dalam teks tersebut adalah keindahan alam karena hujan
yang tetap turun di bulan Juni.
4. Ditujukan kepada Tuhan maksud dari teks itu karena mengekspresikan rasa syukur akan hujan yang masih
turun.
5. Sikap saya berkaitan dengan masalah yang diangkat didalamnya adalah kekaguman terhadap kuasa Tuhan
yang masih menurunkan hujan di bulan Juni yang mampu menyegarkan alam dan membantu makhluk hidup
lainnya di musim kemarau.
Kegiatan 4.2B ( Halaman 101 )
1. Majas yang ada pada “Serenada Hijau” yaitu:
a. Majas Anafora yaitu majas penegasan yang terdapat pengulangan kata pada kalimatnya
Kupacu kudaku
Kupacu kudaku menujumu
b. Majas Personifikasi yaitu membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat
seperti manusia
Bila bulan
menegur salam
dan syahdu malam
bergantung di dahan-dahan.
Menyusuri kali kenangan
yang berkata tentang rindu
dan terdengar keluhan
dari batu yang terendam
2. Irama yang tergambar di dalam puisi itu diekspresikan dengan lembut sebagai perwujudan dari rasa
rundu yang mendalam.
3. Kata-kata yang bermakna konotasi
a. Kupacu kudaku : semangat yang menggebu
Makna dasar : menambah kecepatan kuda
b. Batu yang terendam: dari hati yang paling dalam
Makna dasar : batu yang berada di dalam air
c. Bila bulan menegur salam : malam telah tiba
d. Syahdu malam bergantung di dahan-dahan : di keheningan malam
Kegiatan 4.2C
1. Imajinasi Auditif
a. bergantung di dahan-dahan
b. dan kubayangkan sedang kau tunggu
c. menyusuri kali kenangan
d. dari batu yang terendam
2. Imajinasi visual
a. yang berkata tentang rindu
b. dan terdengar keluhan
c. menegur salam
d. syahdu malam
3. Imajinasi taktil
a. kupacu kudaku menujumu
Kesimpulan : Seolah-olah pembaca dapat melihat sesuatu, mendengar suara, dan merasakan sesuatu.
Kegiatan 4.3 ( Halaman 104 )
Isi bait 1 : Seorang anak yang telah tumbuh dewasa perlu mencari jati dirinya
Isi bait 2 : Ibu masih memotovasi sang anak agar terjun ke dalam kehidupan bermasyarakat yang
sebenarnya, yang ibarat di lautan lepas anak perlu berjuang meski terombang ambing
dipermainkan ombak.
Isi bait 3 : Jika anak telah banyak pengalaman dan berhasil mencapai cita-citanya, sudah waktunya
sang anak untuk kembali ke kampung halamannya.
Isi bait 4 : Sang ibu meminta anaknya untuk kembali, berkumpul dengan keluarga dan beristirahat.
Kegiatan 4.4 ( Halaman 108 )
1. Puisi Peristiwa Tadi Pagi termasuk dalam jenis puisi lirik, yaitu ELEGI karena pada puisi ini
menceritakan kesedian penyair mengenai peristiwa tadi pagi yang ia temui.
2. Puisi Tengadah di Bitang-Bintang termasuk dalam puisi deskriptif yaitu SATIRE
Karena padapuisi ini penyair mengungkapkan ketidakpuasannya atas diri sendiri dengan menggunakan
kata-kata yang menyindir atau merendahkan diri.
3. Puisi Peninjauan Nuklir termasuk jenis puisi deskriptif yaitu puisi KRITIK SOSIAL
Kegiatan 4.5A ( Halaman 112 )
1. Tema dari puisi “Hujan Bulan Juni” adalah Ketuhanan
Tema puisi “Gadis Peminta-Minta” adalah Kemanusiaan
2. Yang menyamakan tema kedua puisi itu adalah ungkapan penggambaran suasana batin penyair terhadap
keadaan di sekitarnya.
Yang membedakan adalah puisi Hujan Bulan Juni menggambarkan suasana alam ketika hujan yang turun
di musim kemarau, sedangkan puisi gadis peminta-minta menggambarkan suatu keprihatinan dan simpati
kepada lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.
Kegiatan 4.5B ( Halaman 113 )
1. Puisi “Sajak” termasuk dalam jenis puisi baru, sehingga jumlah baitnya tidak ada aturan khusus
seperti halnya puisi lama, yang hanya terdiri dari 4 bait. Puisi sajak terdiri atas SATU bait dan
EMPAT BELAS larik.
2. Arti sajak dalam puisi tersebut adalah PUISI
Amanatnya dalam penulisan puisi harus memperhatikan bentuknya dan pilihan kata-katanya, tidak hanya
mengutamakan isinya saja.
3. Saya setuju dengan pendapat sang penyair. Karena sajak tidak hanya ungkapan hati seorang penyair
saja, tetapi juga pembaca dapat merasakan ungkapan tersebut dengan pilihan kata-kata sang penyair
yang menyentuh perasaan pembacanya.
4. Pernyataan-pernyataan penting penyair tentang sajak di dalam puisi itu menitikberatkan tentang cara
menulis sajak yang baik dan benar, dan tidak hanya mengungkapkan perasaan saja.

 

Leave a Reply